Saya sangat menyukai dunia saya. Saya sangat mencintai hidup saya. Pernah saya menangis dan ingin bunuh diri, tetapi setelah peristiwa tersebut dapat saya lalui, saya merasa bahwa ternyata hidup saya sungguh indah dan penuh keberuntungan. Saya sangat suka bermimpi. Dan sepertinya Tuhan memang ada di dekat saya saat saya mengharapkan mimpi itu terkabul. Sungguh, saya hanya ingin memeluk dan mencium Tuhan ketika tanpa saya sangka semua mimpi dan keinginan saya nyata terjadi. Kadang saya ingin berteriak dan menangis karena saya sungguh ingin memeluk Tuhan saat itu. Mungkin bagi beberapa orang, keinginan saya yang terkabul tersebut merupakan hal yang mudah terjadi dalam hidup mereka, tetapi tidak dalam hidup saya. Saya kadang ingin berkata- kata pada dunia, tetapi saya pun sangsi bahwa dunia pun akan mengerti apa yang saya katakan. Namun sekarang saya berusaha untuk terbuka pada dunia, mengatakan yang ingin saya katakan, dan itu sudah membuat saya lebih bahagia dari yang seharusnya. Saya aneh kata orang, tetapi saya tak peduli. Saya hanya ingin mewujudkan mimpi- mimpi saya sepanjang usia saya. Tak pernah saya merasa beruntung seberuntung saya memiliki seorang Tuhan. Saya sering berbicara sendiri dimanapun, sewaktu naik motor di jalan, belajar, mengetik, memasak, ataupun aktifitas saya yang lain. Tetapi sungguh, saya tidak gila. Saya hanya berbicara pada Tuhan. Saya bukan orang religius yang rajin berdoa ataupun ke gereja, saya hanya berdoa saat beranjak tidur dan pergi ke gereja jika memang ada keperluan dengan teman- teman mudika di sana. Tetapi cinta memang selalu memaafkan. Tuhan mencintai saya melebihi apapun, seluka apapun hati-Nya karena tingkah laku saya. Tuhan memaksa saya untuk terus bermimpi. Dan saya sadar, saya dan Tuhan saling mencintai.
“ teruslah bermimpi,
Tuhan akan mememeluk mempimu”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar