Sabtu, 18 Februari 2012

ANGER MANAGEMENT


          Cerita ini diawali pada saat Dave akan mengadakan tugas kerja menggunakan pesawat dan mendapatkan masalah dengan kru pesawat. Oleh sebab masalah tersebut Dave mendapat hukuman dari negara untuk mendapatkan terapi pengendalian emosi. Tanpa disangka dia bertemu dengan Buddy Rydell, seorang terapis pengendalian emosi yang duduk bersama dengannya saat peristiwa itu terjadi. Dari sinilah proses terapi Dave dimulai tanpa disadarinya.
            Dalam film ini dikatakan bahwa penyaluran emosi terdapat 2 macam, yaitu ekstrovert dan introvert. Seorang yang ekstrovert dapat menyalurkan kemarahannya dengan sangat ekspresif (memukul, membanting pintu,dll), sedangkan tipe introvert cenderung melakukan represi terhadap kemarahannya. Dan Dave digambarkan merupakan tipe introvert. Dalam analisis Carl Gustav Jung mengatakan dalam diri manusia terdapat  persona yaitu topeng yang digunakan dalam merespons situasi dan tuntutan sosial. Persona merupakan peran yang dirancang oleh masyarakat, bagian yang oleh masyarakat diharapkan dimainkan oleh seseorang. Persona adalah diri publik, sisi yang dipertunjukan oleh seseorang kepada dunia atau wajah sosial. Dan Dave pun melakukan tuntutan tersebut sebagai suatu kewajiban, seperti mematuhi perintah bos yang otoriter, memendam kemarahan terhadap rival yang menyukai Linda, kekasih Dave. Karakteristik Dave ini bisa jadi merupakan bentuk mekanisme diri, bisa juga terdapat unsur genetis dari orangtuanya. Namun dalam situasi sosial, karakteristik ini lebih dibentuk oleh lingkungan sosialnya. Hal ini terlihat saat flashback, Dave kecil merupakan korban bullying dari teman- temannya.  Pada proses terapi, Buddy selalu menciptakan situasi yang membuat kesabaran Dave menipis dan melakukan katarsis dengan hal yang tidak pernah dilakukan yaitu memukul orang yang sering mengejeknya pada pengalaman masa lalu. Cerita ini berakhir dengan terungkapnya tentang masalah- masalah yang terjadi pada saat terapis yang merupakan media yang digunakan oleh Buddy agar Dave dapat mengekspresikan kemarahannya secara langsung.  Film ini mengetuk hati saya karena saya memiliki karakter yang mirip dengan Dave. Namun saya belajar untuk lebih asertif dalam mengungkapkan perasaan saya sekarang. Saya pun semakin menyadari bahwa pengalaman masa kecil akan selalu membekas hingga dewasa, maka itu saya berusaha untuk tidak menciptakan pengalaman pahit bagi anak- anak disekitar saya. Saya berharap mereka memiliki masa kecil yang indah dan dapat dikenang walaupun jujur saya sendiri pun kurang menyukai anak kecil...^_^’. Tapi toh menjadi salah satu sejarah bagi orang lain tak ada salahnya. Entah apakah Hitler adalah seorang pahlawan karena selalu dikenang namun dia berhasil menjadi orang yang sangat asertif terhadap perasaannya sendiri. Maka itu saya pun berusaha untuk hidup dalam setiap momen kehidupan untuk menjadi orang yang dapat mengenang tiap proses kehidupan saya.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar